Banyak yang masih menganggap migran dan sakit kepala sebelah adalah penyakit yang sama, padahal secara karakteristik, kedua penyakit ini berbeda. Sakit kepala sebelah umumnya menyerang daerah kepala sebelah kanan atau kiri dan area sekitaran organ mata. Sakit kepala sebelah dapat berlangsung selama 30 menit hingga 3 jam bila tidak diatasi.
Faktor Penyebab Munculnya Migran
Secara umum, migran disebabkan oleh kerusakan pada syaraf pembuluh darah di permukaan otak, bisa berupa pembengkakan arau penyempitan pembuluh darah. Namun, pola hidup yang kurang sehat juga disinyalir menjadi penyebab munculnya migran, misalnya mengonsumsi makanan olahan, makanan bercitarasa sangat asin atau sangat manis, mengonsumsi makanan dengan penambah rasa (MSG), minum minuman beralkohol atau berkadar kafein tinggi, serta sering begadang atau kurang istirahat. Namun ada pula faktor penyebab lainnya seperti paparan asap rokok, polusi suara atau menghirup aroma kimia pada parfum dan cat.
Gangguan yang Muncul Bila Mengalami Migran
Adapun gejala
yang muncul saat mengalami migran dapat berbeda-beda sesuai titik nyeri di
sekitaran kepala, leher hingga wajah. Biasanya penderita migran akut mengalami
rasa sakit kepala, jantung terasa berdebar debar, mual disertai muntah, pusing
berat hingga kepala terasa sangat berat. Gangguan lainnya ialah pada organ mata
ditandai dengan perasaan sensitif pada cahaya, termasuk kilatan cahaya atau
suasana yang terlalu terang, pandangan kabur, mata memerah, berair, dan berkunang-kunang.
Selain itu, timbul gangguan pada area pernapasan berupa hidung tersumbat,
terlalu peka pada suara, kebisingan atau bau menyengat.
Migran Sebagai Sinyal Penyakit Serius
Jangan meremehkan rasa sakit kepala bila migran muncul, bisa jadi rasa sakit menjadi tanda penyakit yang lebih serius sedang dialami oleh tubuh. Bila migran disertai demam dan rasa sakit di sekitar leher, kemungkinan penderita mengalami penyakit meningitis. Migran yang timbul secara tiba-tiba dan terasa seperti kepala tersengat bisa jadi tanda pecahnya pembuluh darah dalam otak. Migran juga bisa menjadi sinyal penyakit stroke bila gangguannya disertai dengan urat-urat wajah yang terasa kebas, dan bagian lengan atau tangan mengalami pelemahan selama sakit kepala terjadi.
Makanan yang Harus Dihindari Penderita Migran
Seperti halnya penyakit lain yang dapat dipicu oleh makanan, maka migran juga dapat kambuh dengan cepat bila mengonsumsi makanan berikut ini:
1. Coklat
Kandungan feniletilamin dan kafein pada coklat dapat memicu migran setelah dikonsumsi, terutama bagi mereka yang sensitif pada kafein.
2. Minuman berkafein
Jangan remehkan teh dan kopi yang dikonsumsi bila memiliki riwayat migran, sebab kedua minuman berkafein ini dapat memicu datangnya sakit kepala secara tiba-tiba.
3. Panganan mengandung pemanis buatan
Minuman bersoda, makanan atau minuman yang dicampur pemanis buatan mengandung aspartan dalam jumlah besar dapat meningkatkan sakit kepala. Walaupun tidak semua orang merasakan efek yang sama.
4. Makanan mengandung MSG
Telah diketahui bahwa makanan dengan MSG tidak baik bagi tubuh termasuk bagi otak yang menjadi pemicu timbulnya migran.
5. Daging olahan
Sosis,
nugget, ham, hingga daging olahan lainnya mengandung pengawet seperti nitrat
yang dapat memperlebar pembuluh darah bila dikonsumsi secara terus-menerus
dalam jangka panjang.
Tips Mengatasi Migran yang Datang Tiba-Tiba
Sebelumnya telah
dijelaskan bahwa ada beberapa makanan yang dapat memicu timbulkan migrant, maka
disarankan untuk mengurangi konsumsinya. Selain itu pola hidup tidak sehat
dapat menimbulkan stress yang dapat memperparah migran, maka diperlukan
relaksasi dan pengelolaan stress yang tepat. Berikut ini cara meredakan migran
yang tiba-tiba muncul:
1. Konsumsi makanan sehat
Makanan dengan kandungan kaya magnesium sangat membantu penderita mengurangi rasa nyeri di sekitar kepala dan area mata, selain itu, mengonsumsi jahe dalam bnetuk bubuk atau rebusannya dapat mengurangi serangan migrant yang tiba-tiba.
2. Matikan sumber cahaya
Penderita migran sangat sensitif pada cahaya, mematikan atau mengurangi intesitas cahaya di sekitar bila terserang migran. Hal ini dapat mengurangi rasa nyeri pada mata.
3. Pijatan lembut di sekitar kepala
Pijatan lembut dapat dilakukan di sekitar area leher dan bahu, dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan membuat badan terasa rileks. Dilarang melakukan pemijatan di titik nyeri pada bagian kepala atau mata, sebab ada banyak pembuluh darah yang mengalir di area tersebut.
Bila terserang migran,
Anda perlu mengenali gejala, ciri-ciri dan penyebab munculnya sakit kepala
apapun, sehingga dapat mengatasi penyakit tersebut dengan tepat.
Posting Komentar
Posting Komentar